Mengapa Sejiwa?

Kalau ditanya mengapa, mungkin kita semua punya jawaban yang berbeda.

Mengapa memutuskan untuk menikah?

Mengapa ingin memiliki anak?

Mengapa bersusah payah mengandung sembilan bulan lebih?

Mengapa pernikahan, kehamilan, kelahiran menjadi bagian dari kehidupan?

Mungkin jawabannya,

karena waktu itu linear dan terbatas.

Kita tidak pernah tahu sampai kapan waktu kita di dunia, so we make the most of it. Memampatkan neuron otak dan mengisi ingatan dengan yang indah-indah. Berharap seiring tambahnya usia, tidak pernah ada satu fragmen pun yang larut. Tapi semakin kita dewasa, kita tahu bahwa tidak ada yang abadi. Yang bisa kita lakukan adalah mengenangnya seerat mungkin dengan jiwa kita.

Mengapa Sejiwa?

Ibu dan anak dalam satu tubuh, Se- ji- wa.

Anak dan orang tua, keluarga, mereka yang dicinta; Se- ji- wa.

Karna kami (Sejiwa) hadir untuk melekatkan ingatan yang indah seerat mungkin. Kemana pun kita jauh melangkah, perasaan pulang dan berada di rumah, hanya sedekat pandang mata menyapu perhiasan Sejiwa yang dikenakan.

Bukan pilihan wajib,

tapi kami bermimpi untuk menjadi pilihan yang mendamaikan jiwa.

Love,

Sejiwa.